Rabu, 19 Ogos 2009

Periode Menengah Pertama Mesir
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Daftar Dinasti
pada zaman Mesir Kuno

Periode Predinastik
Periode Protodinastik
Periode Dinasti Awal
ke-1 ke-2
Kerajaan Lama
ke-3 ke-4 ke-5 ke-6
Periode Menengah Pertama
ke-7 ke-8 ke-9 ke-10
ke-11 (hanya Thebes)
Kerajaan Pertengahan
ke-11 (seluruh Mesir)
ke-12 ke-13 ke-14
Periode Menengah Kedua
ke-15 ke-16 ke-17
Kerajaan Baru
ke-18 ke-19 ke-20
Periode Menengah Ketiga
ke-21 ke-22 ke-23
ke-24 ke-25 ke-26
Periode Persia Pertama
ke-27
Periode Akhir
ke-28 ke-29
ke-30
Periode Persia Kedua
ke-31
Periode Yunani-Romawi
Alexander Agung
Dinasti Ptolemi
Mesir Romawi
Serbuan Arab
Periode Menengah pertama, sering disebut sebagai "periode gelap" dalam sejarah Mesir kuno, berlangsung sekitar tiga ratus tahun setelah berakhirnya Kerajaan Lama sekitar 2181-2055 SM [1]. Masa ini meliputi dinasti ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, dan sebagian dinasti kesebelas. Sedikit bukti monumental yang tersisa dari periode ini, khususnya yang berasal dari permulaan era. Periode Menengah pertama adalah masa yang dinamis dalam sejarah dimana aturan Mesir dibagi menjadi dua basis kekuatan yang saling bersaing. Salah satu basis tersebut bertempat di Heracleopolis, Mesir Hilir, kota yang terletak sebelah selatan wilayah Faiyum. Sementara itu, basis lainnya berada di Thebes, Mesir Hulu [2]. Diyakini pula, selama masa ini, kuil-kuil dijarah dan dirampok, karya seni mereka yang ada dirusak, dan pautung-patung raja dihancurkan sebagai hasil kekacauan politik[3]. Kedua kerajaan tersebut mudah tersulut konflik, dengan raja-raja Thebes menguasai wilayah utara, menghasilkan penyatuan kembali Mesir dibawah penguasa tunggal selama masa kedua dinasti kedelapan.

Daftar isi
1 Peristiwa terkenal dari Periode Menengah pertama
2 Dinasti ke-7 dan ke-8 di Memphis
3 Kebangkitan raja-raja Heracleopolis
4 Kebangkitan raja-raja Thebes
5 Papirus Ipuwer
6 Seni dan Arsitektur Periode Menengah Pertama
7 Akhir Periode Menengah Pertama
8 Referensi dan kutipan



[sunting] Peristiwa terkenal dari Periode Menengah pertama

Nome Mesir kuno. Wilayah kekuasaan Intef II meliputi nome pertama dan kedua di Mesir Hulu.Kejatuhan Kerajaan Lama sering digambarkan sebagai periode kekacauan dan kerusakan dalam beberapa literatur Periode Menengah pertama yang kebanyakan ditulis pada era-era yang berkesinambungan dalam sejarah Mesir. Ada banyak hal yang menyebabkan kejatuhan Kerajaan Lama, namun sebagian hanya hipotesis. Satu alasan yang sering dikutip adalah pemerintahan yang keras dan berlangsung lama dari Pepi II, raja besar terakhir dari dinasti ke-6. Dia memerintah hingga sangat tua (94 tahun), lebih lama dari warisnya dan tentu saja, menyebabkan masalah dengan penerusnya dalam istana kerajaan. Sehingga, rezim Kerajaan Lama hancur di tengah-tengah kekacauan ini [2]. Masalah besar lain adalah bangkitnya kekuasaan nomarch provinsi. Selama Periode Menengah pertama, posisi nomarch menjadi hereditas, sehingga keluarga sering ditempatkan dalam posisi kekuasaan di provinsi masing-masing. Nomarch-nomarch tersebut kemudian berkembang dengan cepat dan mulai berpengaruh. Mereka menjadi lebih mandiri daripada raja [3]. Mereka meninggikan nisan-nisan di wilayah mereka dan membentuk pasukan militer. Kebangkitan sejumlah besar nomarch ini menciptakan konflik antar provinsi yang bertetangga, yang sering menghasilkan persaingan dan peperangan hebat antara mereka. Alasan ketiga dibubarkannya pemusatan kekuasaan raja adalah rendahnya tingkat genangan Nil yang mungkin menybabkan iklim yang lebih kering dan panen rendah sehingga membawa paceklik diseluruh Mesir kuno [4].


[sunting] Dinasti ke-7 dan ke-8 di Memphis
Dinasti ke-7 dan ke-8 sering diabaikan karena hanya sedikit yang diketahui tentang penguasa-penguasa kedua periode tersebut. Manetho, pendeta dan sejarawan dari era Ptolemaik, menjelaskan 70 raja menguasai selama 70 hari [2]. Pernyataan ini dianggap berlebihan untuk menjelaskan kekacauan kekuasaan raja selama periode ini. Dinasti ketujuh hampir seperti oligarki yang berpusat di Memphis yang berusaha mengambil alih negeri. Para penguasa dinasti ke-8 yang mengklaim merupakan keturunan raja-raja dinasti ke-6, juga memerintah dari Memphis [3]. Sedikit sekali yang diketahui dari kedua dinasti ini sejak sedikitnya bukti tekstual dan arsitektur yang terselamatkan untuk menjelaskan periode ini. Meski demikian, sejumlah kecil artifak telah ditemukan, termasuk scarab yang diatributkan kepada raja Neferkara I dari dinasti-7 begitu juga jasper silinder hijau akibat pengaruh Syria yang dikreditkan pada dinasti ke-8[5]. Juga, sebuah piramida kecil diyakini dibangun oleh Raja Ibi dari dinasti ke-8 ditemukan di Saqqara[1].

0 Ulasan:

Catat Ulasan

Langgan Catat Ulasan [Atom]

<< Laman utama