Sabtu, 26 Disember 2009

Suku Jawa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Orang Jawa)
Langsung ke: navigasi, cari
Suku Jawa
Famousjavanese.jpg
Gajah Mada (?-1364) • Kartini (1879-1904)
Soeharto (1921-2008) • Pramoedya Ananta Toer (1925-2006)
Jumlah populasi

2009: kurang lebih 100 juta.
Kawasan dengan jumlah penduduk yang signifikan
Indonesia:

* Jawa Tengah: 33 juta
* Yogyakarta: 3 juta
* Jawa Timur: 30 juta
* Jawa Barat: 5,5 juta
* Banten: > 500.000
* Jakarta: 3 juta (perkiraan)
* Lampung: 4,5 juta
* Sumatra Selatan: 1,9 juta
* Riau: 1,2 juta
* Kalimantan Timur: 0,7 juta
* Jambi: 0,7 juta
* Kalimantan Selatan: 0,4 juta
* Bengkulu: 0,3 juta
* Kalimantan Tengah: 0,3 juta
* Papua: 0,3 juta

Malaysia: 1 - 2 juta
Suriname: 75.000.
Kaledonia Baru: 5.000.
Bahasa
bahasa Jawa, bahasa Indonesia, bahasa Melayu, bahasa Madura, bahasa Belanda, bahasa Perancis dan lain-lain.
Agama
Kejawen, Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha.
Kelompok etnis terdekat
suku Sunda, suku Madura, suku Bali.

Suku bangsa Jawa, adalah suku bangsa terbesar di Indonesia. Jumlahnya mungkin ada sekitar 90 juta. Mereka berasal dari pulau Jawa dan terutama ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tetapi di provinsi Jawa Barat banyak ditemukan Suku Jawa, terutama di Kabupaten Indramayu dan Cirebon yang mayoritas masyarakatnya merupakan orang-orang Jawa yang berbahasa dan berbudaya Jawa. Di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara populasi mereka juga cukup banyak. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti Osing dan Tengger.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Bahasa
* 2 Kepercayaan
* 3 Profesi
* 4 Stratifikasi Sosial
* 5 Seni
* 6 Stereotipe orang Jawa
* 7 Tokoh-tokoh Jawa
* 8 Catatan kaki
* 9 Sumber
* 10 Lihat pula

[sunting] Bahasa

Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 12% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 18% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.

Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.
[sunting] Kepercayaan

Orang Jawa sebagian besar secara nominal menganut agama Islam. Tetapi yang menganut agama Protestan dan Katolik juga banyak. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut agama Buddha dan Hindu juga ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Ada pula agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini terutama berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.
[sunting] Profesi

Di Indonesia, orang Jawa bisa ditemukan dalam segala bidang, terutama sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Militer. Orang Jawa tidak menonjol dalam bidang Bisnis dan Industri. Orang Jawa juga banyak yang bekerja sebagai buruh kasar dan tenaga kerja Indonesia sebagai pembantu rumah tangga dan buruh di hutan-hutan di luar negeri yang mencapai hampir 6 juta orang.
[sunting] Stratifikasi Sosial

Masyarakat Jawa juga terkenal akan pembagian golongan-golongan sosialnya. Pakar antropologi Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960-an membagi masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok: kaum santri, abangan dan priyayi. Menurutnya kaum santri adalah penganut agama Islam yang taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum bangsawan. Tetapi dewasa ini pendapat Geertz banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-pribumi seperti orang keturunan Arab, Tionghoa, dan India.
[sunting] Seni

Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang. Repertoar cerita wayang atau lakon sebagian besar berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Tetapi pengaruh Islam dan Dunia Barat ada pula.
[sunting] Stereotipe orang Jawa

Orang Jawa memiliki stereotipe sebagai sukubangsa yang sopan dan halus.[1] Tetapi mereka juga terkenal sebagai sukubangsa yang tertutup dan tidak mau terus terang. Sifat ini konon berdasarkan watak orang Jawa yang ingin menjaga harmoni atau keserasian dan menghindari konflik, karena itulah mereka cenderung untuk diam dan tidak membantah apabila terjadi perbedaan pendapat.

Namun, tidak semua orang Jawa memiliki sikap tertutup dan tidak mau berterus terang. Orang Jawa di daerah timur bantaran Sungai Brantas — khususnya Kota Surabaya, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jombang, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Malang — memiliki watak egaliter, lugas, terbuka, terus terang, apa adanya, dan tidak suka basa-basi.
[sunting] Tokoh-tokoh Jawa
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar tokoh Jawa

* Abdurrahman Wahid, Mantan Presiden Republik Indonesia.
* Ahmad Dahlan, Ulama (Kyai) dan pendiri organisasi Muhammadiyah.
* Hasyim Asyari, Pendiri Nahdatul Ulama.
* HM. Soeharto, Mantan Presiden Republik Indonesia.
* Julius Darmaatmadja, Uskup Agung Jakarta dan Mantan Ketua KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) 2000-2006.
* Khofifah Indar Parawansa, Politikus dan Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
* Megawati Soekarno Poetri, Mantan presiden republik indonesia dan sekaligus presiden wanita pertama di Indonesia
* Michelle Branch, Penyanyi internasional berdarah keturunan Jawa.
* Nurcholish Madjid, Cendekiawan dan budayawan.
* Paul Salam Soemohardjo, Ketua Parlemen Suriname dan Ketua Partai Pertjaja Luhur di Suriname.
* Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral.
* RA. Kartini, Pahlawan Nasional.
* Saifullah Yusuf, Mantan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.
* Soekarno, Proklamator dan mantan Presiden Republik Indonesia.
* Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia.
* Wage Rudolf Supratman, Pencipta lagu "Indonesia Raya".
* Wahid Hasjim, Pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia

[sunting] Catatan kaki

1. ^ Lihat misalkan http://kompas.com/kompas-cetak/0312/15/dikbud/705300.htm

[sunting] Sumber

* (en) Clifford Geertz.1960. The religion of Java. Glencoe : The Free press of Glencoe

[sunting] Lihat pula

* Suku-suku di Indonesia

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawa"
Kategori: Suku bangsa di Indonesia | Suku bangsa di Malaysia | Suku bangsa di Suriname | Jawa

0 Ulasan:

Catat Ulasan

Langgan Catat Ulasan [Atom]

<< Laman utama